Jumat, 25 April 2008

Soekarwo Himbau Pendukungnya Tidak Anarkhis

Kapanlagi.com -

Cagub Jatim yang gagal mendapatkan rekomendasi dari DPP PDIP, Dr Soekarwo SH MHum, meminta para pendukungnya menyikapi hasil rekomendasi secara tertib dan tidak melakukan tindakan anarkhis.

"Jangan melakukan aksi yang berlebihan. Kalau berlebihan, politik menjadi keras. Anda tahu sendiri saya tidak punya sifat seperti itu," ujar Soekarwo ketika ditemui disela-sela rapat paripurna di DPRD Jatim, Kamis.

Sejumlah pendukung Soekarwo dari DPC PDIP di Jatim dikabarkan akan melakukan unjuk rasa ke sekretariat DPD PDIP Jatim di Jalan Kendangsari, Surabaya, Jumat (1/2), untuk memprotes rekomendasi terhadap Sutjipto.

Sejumlah PAC PDIP di Kabupaten Banyuwangi, Rabu (30/1) juga menyatakan menolak rekomendasi Cagub Jatim yang diturunkan ke Sutjipto, karena hasil Rakerdasus PDIP se-Jatim telah memenangkan Soekarwo dengan suara terbanyak.
Soekarwo mengatakan dalam berdemokrasi ada kebebasan berpendapat dan berpikir.
Soekarwo sendiri tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi kegagalannya. "Proses politik telah berjalan dan harus diterima. Saya terima proses politik di PDIP, tapi jangan menggunakan kekerasan," katanya.

Ditanya tentang kendaraan politik yang akan digunakannya, dia mengatakan Rakerwil PAN se-Jatim telah memutuskan dirinya sebagai Cagub, Partai Demokrat belum merapat ke dirinya, sedangkan PKS sudah mengajukan namanya tetapi masih butuh satu calon lagi untuk ke DPP.

Soekarwo mengatakan dirinya akan aktif mendekati partai-partai politik termasuk PPP, PBB dan PDS. "Saya tetap pendekatan. Kalau saya tidak intensif, tidak masuk akal. Dulu semua ingin gabung, kami saling mendekati," katanya. (*/cax)

Lirboyo Kerahkan Sejuta Santri Dukung Soekarwo-Syaifullah

TEMPO Interaktif,Kediri:

Secara terbuka, KH Idris Marzuqi, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, menyatakan akan mengerahkan sejuta santri dan alumni pondok pesantren di kaki Gunung Klotok itu untuk memberikan suaranya pada Soekarwo (Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur) dan Syaifullah Yusuf (bekas Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal) dalam pemilihan gubernur Juni 2008.

“Pak Soekarwo dan Gus Ipul (Syaifullah Yusuf) itu santri kami. Jadi tidak mungkin jika kami tidak memberikan dukungan penuh pada pemilihan gubernur nanti,” kata KH Idris Marzuqi, Sabtu (23/2).

Menurut KH Idris, kedua kandidat calon gubernur dan wakil gubernur itu pada Jumat (22/2) malam kembali menemui dirinya saat menghadiri Konferwil Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa se-Jawa Timur di Ponpes Lirboyo.

Pasangan yang dijagokan Partai Demokrat dan PAN itu sempat melakukan pembicaraan tertutup dengan KH Idris Marzuqi dan sejumlah ulama.

“Saya akan meminta seluruh santri mendukung Soekarwo-Ipul. Santri yang ngaji di sini sekitar 10 ribu. Kalau alumni santri Lirboyo yang tersebar di Jawa Timur mungkin bisa mencapai 1 juta orang,” kata KH Idris.

DWIDJO U. MAKSUM

========
Mathur Nuwun KH. Idris Marzuqi, mugi-mugi dukungan panjenegan, santrinipun dados Gubernur Jatim...

Kamis, 24 April 2008

SOEKARWO Membedah Rumusan APBD untuk Rakyat


suarasurabaya.net
SOEKARWO akan mengeluarkan rumusan “APBD untuk Rakyat” pada Mei mendatang. Bakal calon gubernur yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat itu, rumusan itu juga menjadi bahan para juru kampanyenya.

Hal itu disampaikan SOEKARWO di sela dialog “Sejuk, Pluralis, Demokratis” yang digelar Komunitas Tabayun di Graha Pena, Kamis (24/04) sore.

Rumusan “APBD untuk Rakyat”, menurut SOEKARWO, memang menjadi materi utama yang akan dibawa dalam pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur, 23 Juli mendatang. “Untuk itu, saat ini masih menjadi rahasia buat public. Mei mendatang akan kita keluarkan rumusan tersebut,”tukasnya.

Ide dasar dari rumusan “APBD untuk Rakyat”, diakui SOEKARWO, berdasarkan kondisi nyata masyarakat Jawa Timur. Saat ini dari jumlah penduduk Jawa Timur, 63% menggantungkan kehidupannya di sektor pertanian.

Untuk itulah, pembangunan ke depan lebih difokuskan pada agro industri sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mengurangi angka kemiskinan di Jawa Timur.

“Kalau tidak ada alternatif dalam perekonomian dan bisnis di Jawa Timur, sulit mengurangi angka kemiskinan,”ungkapnya.

SOEKARWO menegaskan memang dirinya bukan orang partai. Untuk itulah, dirinya lebih banyak menggunakan political marketing dalam memenangkan bursa Pilgub Jawa Timur. (tin)

Senin, 21 April 2008

Soekarwo Bicara Soal Mundurnya dari PNS

DetikSurabaya

Surabaya - Calon Gubernur Jatim, Soekarwo belum memastikan kapan dirinya mengajukan pengunduran diri sebagai PNS. Padahal awal Mei ini pendaftaran calon gubernur dibuka oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jatim.
Soekarwo yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur ini beralasan masih menunggu aturan dari menteri dalam negeri.
Karena menurut Soekarwo saat ini ada dua peraturan. Yang pertama berdasarkan UU nomor 22 tahun 2008 tentang pemilu serta aturan oleh pilkada. Aturan yang kedua berdasarkan kepegawaian.
Jika mengacu UU yang mengatur tentang kepegawaian dirinya akan mengundurkan diri sejak diterima. Sedangkan aturan yang lainnya mengundurkan diri sejak pendaftaran.
"Itu yang masih kita konfirmasikan ke Mendagri," kata Soekarwo kepada wartawan di sela-sela Rapat Koordinasi DLLAJR di Hotel Simpang Surabaya, Senin (21/4/2008).
Dirinya, kata birokrat kelahiran Madiun ini, menyerahkan sepenuhnya pada Mendagri, aturan yang mana akan diberlakukan jika PNS maju dalam pemilihan gubernur Jawa Timur.
Pengajuan surat pengunduran dirinya sebagai Sekdaprov akan dia sampaikan pada gubernur sebagai atasannya.
"Terserah mendagri memilih aturan yang mana. Saya ngikut. Di situ saya menjadi pelaku bukan regulatornya," ungkapnya.
Ketika disinggung siapa Sekretaris Daerah Jatim penganti dirinya? Soekarwo mengatakan dirinya tidak mengetahui siapa yang ditunjuk menjadi pengganti dirinya. "Terserah pada gubernur," tandasnya. (gik/gik)

Pendaftaran Cagub dan Cawagub Dimulai 1 Mei 2008

DetikSurabaya

Surabaya - Pendaftaran calon gubernur dan calon wakil gubernur Jatim akan dimulai 1 Mei 2008 mendatang. Untuk itu, KPUD Jatim terlebih dulu mengumpulkan partai politik untuk diberi penjelasan mengenai proses dan tata cara pendaftaran calon yang diusung.

Penjelasan umum produser pencalonan pada pemilihan umum gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur ini dilakukan di Hotel Sahid, Jalan Sumatera, Surabaya, Jumat (18/4/2008).

Menurut Ketua KPUD Jawa Timur Wahyudi Purnomo kepada wartawan, pendaftaran calon akan dibuka pada tanggal 1-12� Mei 2008. Tanggal 13 Mei mengembalikan formulir pendaftaran. Dan KPUD memberi kesempatan pada partai pengusung calon untuk melengkapi syarat-syarat yang ditetapkan oleh KPU.

"Kita minta kepada partai politik untuk melengkapi syarat-syarat yang diatur oleh KPU. Dan KPU memberi waktu 12 hari," kata Wahyudi.

Wahyudi mengungkapkan, aturan pencalonan gubernur ini sesuai dengan UU nomor 22 Tahun 2007 tentang penyelenggaraan pemilu dan PP nomor 6 tahun 2005. "Salah satunya syaratnya adalah dilengkapi dengan tandatangan Ketua� dan Sekretaris DPW atau DPD," ujarnya.

Sesuai dengan pemilihan umum legislatif 2004, untuk mendaftarkan calon gubernur yang akan diusung ada 24 parpol. "24 Parpol ini boleh atau bergabung untuk mendaftar calon," tuturnya.

Pertemuan tersebut sempat sedikit terjadi kehebohan.Pasalnya salah satu pengurus parpol yang hadir sempat mengeluarkan nada ancaman kepada anggota KPU Jatim. Namun ancaman tersebut tidak sampai berbuntut panjang.

"Ada salah satu partai yang menyeletuk KPU nanti dicelurit tapi saya lupa dari partai mana. Kalau kami tetap buat aturan sesuai UU dan tidak takut pada ancaman," ujar Didik Prasetyono salah satu anggota KPUD Jatim.

Beberapa syarat yang harus dilengkapi oleh parpol ketika mendaftarkan jagoannya antara harus memenuhi suara 15 persen di parlemen. Adanya surat kesepakatan bersama antar politik� peserta pilkada serta melampirkan surat pernyataan gabungan partai politik tidak akan menarik pencalonan. (wln/bdh)

82 TPS di Jember Rawan Politik dan Bencana

suarasurabaya.net| Sekitar 82 TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Jember dinyatakan rawan politik dan bencana. Kombes Pol TEDUNG TS Kepala Bagian Operasi Kapolres Jember seperti dilaporkan NIKEN dari Radio Mutiara Jember dalam Jaring Suara Surabaya, Jumat (11/04), menyatakan sangat kewalahan dengan pengamanan di 82 TPS yang rawan karena kekurangan personil.

TEDUNG menyatakan TPS yang jauh dari rumah warga berjarak 35 km seperti di Babat Timur Mulyorejo yang rawan bencana alam. Sedangkan kerawanan politik seperti money politic dan konflik antar pendukung calon gubernur dan calon wakil gubernur hampir merata di kawasan desa dan kota, baik saat kampanye maupun penghitungan suara.

Sementara untuk Kecamatan Sumbersari, kata TEDUNG, rawan pencurian kendaraan bermotor, karena kepadatan penduduknya. TEDUNG mengatakan untuk TPS yang aman, polisi mengamankan 12 TPS dibantu 24 tenaga perlindungan masyarakat. TPS yang rawan, 2 polisi bertugas mengamankan 6 TPS dengan bantuan 12 tenaga perlindungan masyarakat. (tin)

Dukungan Pasangan Karsa Terganjal Konflik Pilkada

suarasurabaya.net| Dukungan terhadap pasangan Karsa (SOEKARWO dan SYAIFULLAH YUSUF) di Bojonegoro terganjal konflik Pilkada. Meski PAN (Partai Amanat Nasional) dan PD (Partai Demokrat) mengusung pasangan Karsa sebagai calon gubernur dan wakil gubernur, namun DPC PAN dan DPC PD di Bojonegoro belum bersatu.

JOE reporter Radio Suara Bojonegoro Indah dalam Jaring Suara Surabaya, Jumat (11/04), melaporkan, konflik merupakan buntut pemilihan Bupati dan Wakil Bupati yang masih terus berlanjut. PAN yang mengusung pasangan SUYOTO dan SETYO HARTONO sebagai Bupati dan Wakil Bupati menjadi terlapor orang Partai Demokrat karena dinilai ada yang salah dalam pengajuan calon Wakil Bupati.

HELI SUHARJONO Sekretaris DPC PAN Bojonegoro mengakui konsolidasi partainya dengan DPC Partai Demokrat memang masih terkendala. Sampai saat ini strategi pemenangan untuk pasangan Karsa belum dilakukan.

Meski demikian, ia yakin kedua pihak berlawanan dalam persidangan tetap bisa membedakan amanah yang harus diperjuangkan bersama yakni memenangkan pasangan Karsa. Hal senada juga diungkapkan ASNAIDAH anggota DPRD Bojonegoro dari Partai Demokrat, sejauh ini belum ada konsolidasi secara kongkrit. (tin)

SAIFULLAH Mengajak Para Kandidat Bersaing Sehat

suarasurabaya.net| SAIFULLAH JUSUF yang akan maju dalam pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur mengajak para kandidat bertarung secara sehat. SAIFULLAH yang berpasangan dengan SOEKARWO memandang perlu menyampaikan seruan moral ini, karena kandidat yang maju untuk kepentingan bangsa khususnya masyarakat Jawa Timur.

Para kandidat, kata SAIFULLAH, maju di Pilgub bukan untuk kepentingan pribadi. Untuk itu, tidak elok kalau sesama kandidat saling menjelekkan. Berikut penjelasan SAIFULLAH pada JOSE reporter Suara Surabaya di Jakarta, Minggu (20/04), [Audio On Demand] .

Dalam Pilgub Jawa Timur akan diikuti pasangan SOEKARWO-SAIFULLAH JUSUF, SOENARJO-ALI MASCHAN, SUTJIPTO-RIDWAN HISJAM dan KHOFIFAH INDAR PARAWANSA-MUDJIONO. Sedangkan ACMADY dan DJOKO SUBROTO masing-masing belum mendapatkan pasangannya. (tin)

Sekali Putaran, SOEKARWO Optimis Meraih Suara 30%

suarasurabaya.net|
Supaya tidak terjadi pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur dua kali putaran, pasangan SOEKARWO-SAIFULLAH JUSUF (Karsa) berusaha meraih 30% suara. Hal itu disampaikan SOEKARWO Sekda Propinsi Jawa Timur saat berkunjung ke Bojonegoro, Senin (14/04) kemarin.

SOEKAWRO yang diusung PAN (Partai Amanat Nasional) dan PD (Partai Demokrat) seperti dilaporkan JOE reporter Radio Suara Bojonegoro Indah dalam Jaring Suara Surabaya, Selasa (15/04), optimis bisa memenangkan Pilgub Jawa Timur dalam sekali putaran.

Ia akan berjuang semaksimal mungking. Apalagi di Bojonegoro, SOEKARWO optimis meraih suara melebihi perolehan suara SUYOTO Bupati Bojonegoro saat mengikuti Pilkada beberapa waktu lalu.

SOEKARWO berusaha meniru strategi SUYOTO yang bisa mendekati masyarakat Bojonegoro. Padahal sebelumnya, dalam Pilkada Bojonegoro, pasangan SUYOTO tidak diunggulkan tetapi justru perolehan suara melebihi pasangan SOWAN-TATA.

Dalam kunjungannya ke Bojonegoro, SOEKARWO didampingi SUYOTO mengunjungi petani salak di Desa Wedi Kecamatan Kapas serta menghadiri pengajian di Desa Sumber Rejo. (tin)

PANWAS PILGUB DAN WAGUB JATIM UCAPKAN SUMPAH DAN JANJI

Pengambilan sumpah dan janji anggota Panitia Pengawas (Panwas) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur untuk tingkat Kabupaten dan Kecamatan berlangsung dalam Rapat Paripurna DPRD Sumenep, Senin pagi (21/04). Rapat Paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sumenep, Drs. KH. Warist Ilyas mengambil sumpah anggota Panwas Kabupaten Sumenep sebanyak 5 orang dan Paswas Kecamatan sebanyak 81 orang, sedangkan pengambilan sumpah dipandu oleh Ketua Pengadilan Negeri Sumenep, Harsono, SH.
=========
Anggota Panwas Kabupaten Sumenep tersebut terdiri Irianto dari unsur Kejaksaan Negri, Wakiran dari unsur Polres Sumenep, Bambang Hermanto dari unsur Perguruan Tingi, Moh. Rifa’ie dari unsur Pers dan Zamaruh dari unsur masyarakat, sementara anggota Panwas Kecamatan terdiri dari 2 orang unsur elemen masyarakat, dan 1 orang unsur dari 27 Polsek se Kabupaten Sumenep.

Sekretaris DPRD Sumenep, Supriyono, SH ketika membacakan surat keputusan DPRD Propinsi Jaw Timur, mengatakan, tugas Panitia Pengawas Pemilu diantaranya melakukan pengawasan terhadap semua tahapan penyelenggaraan pemilihan, menerima laporan pelanggaran peraturan perundang-undangan dan menyelesaikan sengketa yang timbul dalam penyelenggaraan pemilihan.

Supriyono mengatakan, selain itu Panwas Kabupaten dan Kecamatan berhak meneruskan temuan dan laporan yang tidak bisa diselesaikan instansi berwenang, mengatur hubungan komunikasi antar Panwas pada semua tingkatan dan melaksanakan tugas lain sesuai perundanga-undangan yang berlaku. ( Yasik, Esha )

Sabtu, 19 April 2008

Saifullah Yusuf Bidik Pemilih Pemula di Madura


Bangkalan (GP-Ansor):

Pemilih pemula menjadi incaran calon yang bakal maju dalam pilgub Jatim. Tidak terkecuali pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf (Karsa). Pasangan cagub-cawagub yang diberangkatkan Koalisi Partai Demokrat dan PAN ini membidik pemilih pemula di wilayah Madura.

Keinginan ini disampaikan Syaifullah Yusuf saat silaturahmi dengan unsur pemuda dan masyarakat di warung nasi bebek di Ketengan, Kelurahan, Tunjung, Burneh, Bangkalan, kemarin. Hadir dari Gerakan Pemuda Ansor, KNPI, dan sejumlah LSM di Bangkalan.

Berdasarkan data kuantitatif, kata mantan Menteri Penanganan Daerah Tertinggal (PDT) ini, jumlah pemilih pemula di Jatim cukup besar. Jika digarap maksimal akan menambah perolehan suara cukup signifikan. “Kami melihat pemilih pemula merupakan masa mengambang. Sehingga butuh keseriusan untuk menggarapnya,” ujar Gus Ipul-sapaan akrabnya.

Untuk zona Madura, dia optimistis mampu mendulang dukungan kalangan muda. Alasannya, selain calon muda, dia mengaku sangat dekat dengan beberapa unsur kepemudaan yang ada di Madura.

Dari Bangkalan, Ipul bergerak ke Pamekasan. Untuk kali kedua dalam dua pekan ini kembali ke Pamekasan. Pekan lalu Ipul sowan ke sejumlah pengasuh pondok pesantren di Pamekasan.

Ipul mengaku kedatangannya ke Pamekasan sebenarnya untuk menghadiri undangan haul. Namun, untuk efektifitas kunjungannya ke bumi Gerbang Salam inidia sowan ke sejumlah pengasuh pondok pesantren.

Dikatakan, suara kiai dan warga Madura cukup penting di Jawa Timur, utamanya kawasan pandalungan (eks karisidenan Probolinggo dan Besuki). “Jaringan dan kekerabatan Madura kan kuat. Tidak hanya saya kok kandidat pilgub yang sering datang ke Madura. Jadi, kunjungan ini wajar-wajar saja kalau dikaitkan dengan pilgub,” katanya tadi malam pukul 19.10.

“Saya siap rebut suara Madura. Tapi, jangan tanya targetnya. Ini ikhtiar yang harus saya lakukan,” katanya setelah bertemu dengan pengasuh Pondok Pesantren Matsaratul Huda Panempan KH Kholilurrahman. (jp/wg)

Jumat, 18 April 2008

Sarapan di Warung, Gus Ipul Ditanya Warga 'Anda Itu Siapa?'


Kediri-detiksurabaya
Usaha untuk merebut simpati warga masyarakat terus dilakukan pasangan cagub
dan cawagub Soekarwo dan Saifullah Yusuf (KarSa).

Seperti hari ini, Jum'at (18/4/2008) cawagub Saifullah Yusuf atau Gus Ipul blusukan ke Desa Sonorejo, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Namun sayang, dalam upaya promosi, masyarakat tak menghiraukan keponakan Gus Dur itu.

Gus Ipul datang di Desa Sonorejo yang dikenal sebagai basis pendukung PKB di
Kabupaten Kediri bersama beberapa orang tim suksesnya. Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul berusaha berbaur dengan rakyat kecil, seperti naik becak bersama ibu-ibu, hingga makan jajanan tradisional dan sarapan di warung.

Di salah satu warung makan yang disinggahinya, yaitu milik Mursinem direspon warga yang saat itu sedang berkumpul. Bahkan ketika warga diberikan stiker pencalonannya mendampingi Soekarwo, warga tetap tak saja mengenalinya.

"Sampeyan itu sopo kok ngeke'i cap-capan (Anda itu siapa, kok memberi stiker)," kata
salah satu warga yang saat itu berada di warung Mursinem.

Yang ironis, pertanyaan serupa tak hanya dilontarkan oleh satu orang, namun oleh
hampir semua warga masyarakat di Desa Sonorejo. Mendapat sedikit simpati dan pertanyaan semacam itu, Gus Ipul mencoba menjelaskannya dengan tutur bahasa jawa.

"Kulo Saifullah Yusuf, saking Jombang. Kulo mriki pengen silaturahmi kalian warga
ngriki
(Saya Saifullah Yusuf, dari Jombang. Saya kesini ingin bersilaturahmi dengan
warga)," jawab Gus Ipul.

Begitu mendapat penjelasan jika Gus Ipul adalah calon wakil gubernur, barulah warga berebut untuk menyalaminya.

Ketika dikonfirmasi mengenai kedatangannya, Gus Ipul mengakui dengan terus terang
hal ini sebagai upaya untuk memperkenalkan dirinya di tengah-tengah masyarakat,
menjelang berlangsungnya pemilihan Gubernur Jawa Timur, bulan Juki mendatang.

"Ya saya kesini tentunya kan untuk memperkenalkan diri ke masyarakat. Katanya tak kenal maka tak sayang," ujar Gus Ipul dengan nada bergurau.

==================
Komentar:
Nah gitu dong Gus... Dengan mengenalkan diri, maka masyarakat akan lebih mengenal sampean, dengan begitu, Ikhlas yang menyertai mereka untuk nyoblos karsa. Amin....

(gik/gik)

Kamis, 17 April 2008

Visi dan Misi KarSa

Di kutib dari blog dulur

DEMOKRASI PARTISIPATORIS
UNTUK
KESEJAHTERAAN RAKYAT

Kita harus mencegah terjadinya praktik elietisme politik yang akan menimbulkan demokrasi oligarkis, sebab hanya akan menciptakan represntasi politik yang elitis, semu rapuh dan tidak memiliki keberpihakan pada oarang –orang miskin

Sudah saatnya kita mendorong proses demokratisasi partisipatoris, khususnya di jawa timur , sebagai gerakan sosial baru, mengembangkan politik aktivisme masyarakat dan oraganisasi –oragnisasi non –pemerintah khsusunya pada aras politik lokal dan raung otonomi. Di mana berbagai macam entitas masyrakat di akar rumput, para pelaku pasar dan birokrasi pemerintah daerah, terlibat dalam gerakan yang memperkuat satu sama lain untuk meproduksi semua hal yang baik bagi semua orang.

Dalam konteks pemahaman demokrasi partispatoris sedemikian itulah konsep “APBD untuk Rakyat” Menjadi relevan sebagi kebijakan pemerintah daerah proponsi Jawa Timur.

Rabu, 16 April 2008

Karsa Menang... (pooling Detiksurabaya.com)


Hari ini, 17 April 08 aku ikut pooling yang di adakan oleh detiksurabaya.com.
Wah... (expresi kaget...#%$$#), ternyata..? Pasangan Kar-sa di luar dugaan, Menang telak.
Semoga Di Pooling ini dapat memberikan "Karsaisme" terhadap kepada masyarakat Jatim untuk dapat menentukan gubernur yang sesuai dengan Nuraninya. Semoga.....

Gus Ipul sang Raja Majapahit


Hmm, bangga gak sih punya kadindat pil-gub jatim dari Mantan Mentri, ketua GP-anshor, dan hebatnya juga, Bilaunya adalah sang "Maha Diraja" Majapait... Tuh kan,??, Kalian taukan, Majapahit itu adalah kerajaan terbesar di asia-tenggara, nah.. ini dia rajanya.. Wikrama "ipul" wardhana,... Ha..ha.. (tegas banget tuh orang, jadi raja aja cocok, apalagi jadi orang yang ngurus jawa timur nanti, malah cocok banget..), seperti yang di kutip pada gp-ansor.org, yang berperan sebagai Raja Majapahit Wikramawardhana, bercerita dimana Wikramawardana punya adik beda ibu, namanya Wirabumi yang kemudian membuat kedaton wetan (istana blambangan) yang memberontak dari majapahit. Bersama Yusril Ihza Mahendra, mantan ketua umum Partai Bulan Bintang dan juga mantan Mensekneg, Mereka berdua menjadi Bintang dalam Film "Laksamana Cheng Ho".

KAReB Dukung Pakde Karwo-Gus Ipul

Sejumlah elemen masyarakat yang mengatasnamakan Koalisi Rakyat Bersatu (KAReB) mendeklarasikan diri mendukung pencalonan Soekarwo-Syaifullah Yusuf running dalam pemilihan gubernur (pilgub) Jatim. Kebulatan tekad ini sekaligus untuk memenangkan pasangan calon yang diusung gabungan Partai Demokrat (PD) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"Deklarasi dan kebulatan tekad ini untuk memenangkan Karsa (Soekarwo-Syaifullah) dalam pilgub mendatang. Bersama KAReB, masyarakat menginginkan adanya perubahan kepemimpinan di masa mendatang," kata Madchan, Koordinator KAReB Jatim, Minggu (24/2).

Aksi kebulatan tekad ini, menurut Achmad Ruba'i dari DPW PAN Jatim, merupakan kelompok masyarakat yang pertama kali dalam pencalonan Karsa. Karena itu, dukungan masyarakat lainnya sangat diharapkan untuk memenangkan pilgub Jatim yang langsung dipilih rakyat.

"Kami sangat menyadari bahwa Karsa tidak akan mungkin duduk sebagai gubernur dan wakil gubernur, tanpa ada dukungan masyarakat. Kami juga yakin, masyarakat akan jauh lebih makmur dan demokratis," tandas Achmad Ruba'i.

Sementara itu, bakal calon wakil gubernur Syaifullah Yusuf merasa berbesar hati atas kesempatan yang diberikan untuk mendampingi Pakde Karwo. Apalagi, keputusan tersebut ternyata mendapat sambutan dari masyarakat luas.

"Saya menjadi orang yang beruntung bisa mendampingi orang yang punya ilmu, dan layak menjadi pemimpin Jatim. Keputusan PAN dan PD tidak keliru," kata Gus Ipul, panggilan akrabnya.

Menurut Gus Ipul, kumis tebal Pakde Karwo yang telah menjadi trade mark masyarakat Jatim memiliki dua makna yang sangat mendalam. Yakni kumisraan (plesetan kemesraan) dari berbagai elemen masyarakat yang mendukung dan anti kumiskinan (anti kemiskinan).

Jika kelak terpilih sebagai pemimpin Jatim, berbagai program pro rakyat tersebut akan diimplementasikan untuk kesejahteraan masyarakat. Di antaranya dengan memacu pengembangan pendidikan dan kesehatan gratis serta pembukaan lapangan kerja baru.

"Kami akan blusukan ke seluruh pelosok Jatim untuk mengatasi kemiskinan. Kami akan dengar dan mencarikan solusi atas keluhan masyarakat," kata mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal yang mendapatkan penghargaan MURI karena paling sering blusukan ke Indonesia.

Dirasa-rasa, rasa ini pilih karsa


Rasa memang tak bisa dipungkiri, rasa senang, rasa suka dan rasa hati untuk memilihdan itulah kami.... Orang Ud!K, K4tR0k, Ndeso yang lugu,
dengan chasing kepolosannamun masih punya sinyal besar untuk 
memilih mana yang patut ntuk dipilih.
Dengan latar belakang itu pula, orang "K4tr0k" seperti aku ini ber"koar", dengan kemampuan yang pas-pasan di bidang nge-Net, mencoba untuk bersuara tentang pemimpin Jawa Timur kedepanpilah dan piliheehh.. gak tau-nya "rasahati ini memilih Karsa. Yo iki sing tak yakinikedepan Jatim akan lebih 
"metropolis" dari yang sekarang.

" Ngapunten ingkang Agung, menawi salam tulis lan ucap" mekaten rasa kulo dateng Karsa. Amugi Gusti kang Moho Kwaos, ngersak' ake Karsa".... Amin..Amin.....

Karang Kepuh, Nembelas April....

Selasa, 15 April 2008

Jawa Timur, Kami mohon Restu-mu.

Assalamu'alaikum....
Jatim, kami berdua memberanikan diri maju untukmu, restuilah kami kedepan, agar kelak kami dapat membangun Jatim yang lebih baik lagi, mewujudkan masyarakat yang gemah ripah loh jinawi.
Di dasari keniatan yang tulus dan hati yang ikhlas, kami (SuKarwo - Saifullah Yusuf) ingin maju dalam pemilihan gubernur Jawa Timur mendatang.
Do'a serta restu Seluruh masyarakat Jawa Timur kami harapkan.

Terima Kasih.

(Yoko S. Suyono untuk Kar-Sa)